Posted by : dimz Jun 16, 2013

Pada suatu ketika, Tuhan menciptakan seekor anjing. Kemudian Ia memberikan tugas kepada anjing tersebut. “Hai, anjing. Kamu Kutugaskan untuk menyalak dan menunggu di depan rumah majikanmu. Untuk tugasmu ini, Kuberikan kamu umur 20 tahun”, demikian Tuhan berbicara. Anjing menjawab, “Saya tak sanggup menunggu di depan rumah dan menyalak bila ada orang asing selama 20 tahun. Bagaimana bila saya ambil tugas tersebut dan saya kembalikan umur saya 10 tahun?”. Tuhan pun menjawab, “Okelah kalau begitu.” Dan terjadilah demikian.

Kemudian, Tuhan menciptakan seekor monyet. Kepada seekor monyet tersebut, Ia memberikan sebuah tugas, yaitu menghibur semua orang lewat tingkah laku mereka yang unik. Atas tugasnya itu, Tuhan memberikannya umur 20 tahun. Monyet pun berkata, “Tuhan, menghibur semua orang sepanjang hidup saya adalah tugas yang sangat berat. Bagaimana bila saya kembalikan umur saya yang 10 tahun dan saya akan melakukan tugas saya?” “Baiklah kalau kamu ingin begitu”, jawab Tuhan.




Tak berhenti Tuhan menciptakan, kali ini Ia menciptakan seekor sapi. Kemudian Ia memberikan tugas sebagaimana yang Ia berikan kepada ciptaanNya yang lain. Tugasnya adalah membantu manusia untuk membajak sawah, memberikan susunya untuk diminum, dan memberikan kotorannya untuk menyuburkan tanaman. Karena tugasnya yang cukup banyak, Tuhan memberikannya umur 60 tahun. Namun, seperti hewan lainnya, sapi pun mengajukan permohonan, “Tuhan, tugas saya sangat berat untuk dilakukan sepanjang hidup saya. Bagaimana bila saya mengambil 20 tahun untuk melaksanakan tugas saya, dan mengembalikan yang 40 tahun?” “Baiklah bila itu yang kamu inginkan”, jawab Tuhan.

Untuk yang terakhir, Tuhan menciptakan manusia. Kepada manusia itu, Tuhan memberikan tugas. “Hai manusia, Kutugaskan kamu untuk bersenang-senang sepanjang hidupmu”, kata Tuhan. Manusia pun menjawab, “Tuhan, tugas itu terlalu cepat untuk dihabiskan dalam 20 tahun. Bagaimana kalau umur hewan-hewan yang mengembalikan umur tadi diberikan kepada saya?” “Baiklah bila itu yang kamu inginkan”, jawab Tuhan. Tuhan pun memberikan 40 tahun umur sapi, 10 tahun umur monyet, dan 10 tahun umur anjing.

Namun, harapan untuk bersenang-senang sepanjang umur manusia ternyata hanya selama 20 tahun. Empat puluh tahun kemudian, mereka bekerja keras seperti sapi. Sepuluh tahun kemudian, mereka menghibur orang lain (mungkin cucu-cucu mereka), dan 10 tahun lagi dihabiskan untuk menunggu orang-orang yang akan datang untuk membantunya (mungkin karena sudah sepuh). Demikian jadinya hidup manusia.

Tapi, itu adalah sebuah cerita. Sehingga kita tidak menjadikan cerita itu sebuah nasib atau takdir. Melainkan, kita gunakan cerita tersebut untuk membangkitkan gairah kita untuk hidup dalam semangat Tuhan. Mari kita menjalankan hidup apa adanya sesuai dengan perintahNya, dan menjauhkan laranganNya.

God Bless Us ^^

(sumber : tidak diketahui)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The Young Outsider - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -